Model- model
Pengaruh Komunikasi
A. Model Stimulus-Response
Model Stimulus-Response (Rangsangan-Tanggapan),
atau lebih populer dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh yang
terjadi pada pihak penerima (receiver) sebagai akibat dari komunikasi.
Menurut model ini, dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada
dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari “stimulus” (rangsangan) tertentu.
Dengan demikian, besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh
tersebut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus. Model S-R dapat
digambarkan sebagai berikut.
S --------------- O -------------- R
Sebagaimana terlihat dalam gambar
diatas, model ini memberikan gambaran tentang tiga (3) elemen penting: Stimulus
(S), yakni pesan Organisme (O), dalam hal ini penerima (receiver) dan
Response (R) yakni akibat atau pengaruh yang terjadi.
B. MODEL PENGARUH PSIKOLOGIS TV
DARI COMSTOCK
D. MODEL SPIRAL KEHENINGAN
Model spiral keheningan (the spiral of
silence) yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann (1947), juga
menjelaskan tentang dampak penyebaran informasi melalui media massa. Menurut
model ini, besar kecilnya pengaruh media massa tergantung pada interaksi antara
media massa, komunikasi antarpribadi, dan persepsi seseorang mengenai pendapat
dirinya dikaitkan dengan pendapat orang lain yang ada di lingkungan masyarakat
sekitar.
Informasi, Pesan, dan Makna
A. Pandangan Tentang Informasi
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai informasi
menurut Fisher (1986) dia mengelompokkan konsep informasi menjadi tiga variasi.
Pertama, penggunaan istilah informasi yang menunjukkan fakta atau data yang
diperoleh selama tindakan komunikasi berlangsung. Kedua, penggunaan informasi
untuk menunjukkan makna data. Ketiga istilah informasi menurut teori informasi,
menganggap informasi sebagai jumlah ketidakpastian yang dapat diukur dengan
cara mereduksikan sejumlah alternatif pilihan yang tersedia.
B. Teori informasi
Teori informasi muncul adanya tokoh Claude
Shannon dan Werren Weaver membuat model pada tahun 1949 dengan bukunya berjudul
The Mathematical Theory of Communication. Salah satu ciri khas model
Shannon-Weaver adanya unsur noise, artinya adanya faktor gangguan pada
komunikasi sehingga memungkinkan lahirnya konsep entrophy, yakni memungkinkan
adanya situasu yang tidak pasti atau tidak adanya keteraturan. Entrophy ini
melahirkan konsep informasi. Menurut teori informasi pengertiannya sangat dekat
dengan entrophy dalam ilmu pasti, yaitu ukuran tingkat "keacakan"
Severin-Takard, 1982 menurut mereka informasi adalah jumlah ketidakpastian yang
dapat diukur dengan mengurangkannya melalui pemakaian sejumlah alternatif
pilihan yang tersedia.
C. SIFAT INFORMASI: KETIDAKPASTIAN DAN MEMILIH
Salah satu ciri model Shannon-Weaver adanya
unsur noise atau gangguan pada komunikasi itu bermacam-macam faktornya, bisa
terjadi pada pembicaranya, salurannya, situasinya maupun pada pesannya. Pada pembicaranya
mungkin tidak jelas siapa yang berbicara sehingga si penerima bertanya-tanya.
Pada sitasi tertentu adanya suara berisik ketika kita menerima pesan tersebut
seperti rusaknya telepon tersebut misalnya sehingga tidak mendukung pokok
pembicaraan. Dengan kata lain faktor noise menimbulkan ketidakpastian,
sedangkan ketidakpastian mendorong alternatif pilihan, yang tidak lain adalah
informasi itu sendiri. Jadi sesuai teori informasi, makin banyak gangguan makin
besar ketidakpastian dan makin melimpah informasi tersebut.
D. MENGATASI KETIDAKPASTIAN DENGAN "REDUNDANCY"
Solusi dari adanya ketidakpastian (entrophy)
maka Shannon-Weaver mengeluarkan konsep redudancy yang berartikan pengulangan,
baik dengan kata yang sama ataupun kata yang berarti sama dengan tujuan agar
pesan yang dikirimkan dipahami maksudnya oleh yang melakukan komunikasi. Selain
itu ketidakpastian juga dapat diatasi dengan menambah tenaga atau power untuk
penyampaian pesanTenaga power dapat pula diperoleh dengan cara memberi pesan tambahan pada
pesan utama. Umpamanya, sambil menyebut teh hangat, Anda perperagakan orang
minum dan menggerak-gerakakan tangan agar pelayan menghampiri. Stelah itu,
tenaga tambahan juga dapat diperoleh dengan cara memberikan pesan secara
langsung ke pesan utama, dan dikirimkan secara jelas. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara (seolah-olah) mengeja kata-kata pesan, misalnya, teh
E. JENIS DAN KUALITAS INFORMASI
Dari fungsi informasi untuk mengurangi ketidakpastian, secra tersirat dapat
dilihat bahwa informasi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan.
Adapun lain begitu seterusnya hingga diperoleh keputusan yang benar-benar
mengurangi (menghilangkan) ketidakpastian. Ada tiga bentuk ketidakpastian.
Pertama, tidak pasti kepada objek tertentu (nama benda, musim, masa) atau
lingkungan sekitar lainnya. Kedua, ketidakpastian pada hubungan antara satu
alternatif pilihan dengan alternatuf lainnya. Ketiga, ketidakpastian pada
penilaian, baik nilai objek maupun nilai hubungan.
Tiga jenis informasi yang terdapat dalam contoh tersebut merupakan
rangkaian informasi dari sebuah peristiwa. Akan tetapi masing-masing jenis
dapat berdiri sendiri. Siulan seseorang menunjukan ada seseorang yang sedang
bergembira (bentuk informasi objek dan lingkungan), teriakan awas mengngatkan
adanya bahaya yang mengancam (bentuk informasi hubungan). Pernyataan bersedia
seseorang, berarti si individu menilai positif pada sebuah ajakan atau perintah
(bentuk informasi menilai).
Pesan dan Makna: Antara Wadah dan Isi
Dari uraian pada bagian sebelumnya, secara implisit tampak bahwa pembahasan
informasi tidak dilepaskan dari pembicaraan mengenai makna. Data, makna, kata
dan isyarat bukanlah informasi jika tidak diberi makna oleh orang-orang yang
mengindrainya. Jadi, informasi tiada lain adalah makna dari simbol-simbol
komunikasi, sedangkan jika kita ingat, baik dalam model Shannon-Weaver maupun
dalam model-model lainnya, yang tiada lain data, makna, simbol dan
isyarat. Studi tidak mengandung informasi jika tidak ditafsirkan
oleh penerimanya maka dapatlah dikemukakan bahwa tidaklah mempunyai arti apa
pun jika tidak diberi makna oleh komunikasi. Sebalinya pesanlah yang mengandung
makna apabila pesan tersebut ditafsirkan. Maka dengan rumusan sederhana, dapat
kita katakan bahwa hubungan pesan dan makna ibarat wadah dengan isinya. Hanya
perlu diingat, tentu suatu istilah tidak dapat diberi makna seenaknya oleh si
pemakainya karena kita mengenal makna yang disepakati umum.
A. MAKNA TENTANG MAKNA
Apa makna dari istilah makna? Studi tentang makna bukanlah khas displin
komunikasi, tetapi jka kita membicarakan komunikasi kita harus membaha
makna.persoalan makna kelak menarik perhatian para filsuf, ahli bahasa,
psikolog, sosiologi, dan antropologi, sejak 2000 tahun yang lalu. Sayangnya,
setiap usaha untuk memberikan jawaban apa arti makna secara langsung telah
gagal (Fisher, 1986).
Upaya untuk menjelaskan makna misalnya terlihat dari diterbitkannya dua
buku Meaning of Meaning dan Understanding-Understanding, tetapi isinya menurut Fisher, lebih
sedikit dari apa yang ditawarkan judulnya. Uraian panjang lebar yang diberikan
lebih sering membingungkan dari pada menjelaskan. Masalah makna memang
persoalan yang pelik. Untunglah Broadback (1963) seperti dikutip Fisher
membantu kita merumuskan tiga macam makna. Pertama, makna referensial, yakni
makna suatu istilah mengenai objek, pikiran, ideal, atau konsep yang dtunjukkan
oleh istilah itu. Makna itu lahir dari pikiran seseorang ketika suatu istilah
menunjuk pada suatu objek. Kedua, makna yang menunjukkan arti suatu istilah
sejauh hubungan dengan konsep-konsep lain. Ketiga, makna intensional, yakni arti suatu istilah atau lambang tergantung pada apa yang
dimaksudkan oleh si pemakai dengan arti lambang itu.
B. TEORI MAKNA
Dari tiga corak makna tersebut, yang menarik adalah proses terjadinya
pemaknaan. Fiske (1980) menyatakan makna muncul ketika sebuah sign yang mengacu pada suatu objek, dipakai oleh pengguna sign, saat itulah terjadi proses pembentukan makna didalam benak si pemakai.
Yang di maksud sign di sini dapat berupa kata,
tulisan, simbol, maupun isyarat. Sedangkan objek bisa mengacu pada benda, ide,
atau konsep.
Masalah Bahasa dalam Komunikasi
Bahasa merupakan
faktor yang paling penting dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa, kita tidak dapat
berkomunikasi. Dua jenis bahasa dalam berkomunikasi, yaitu bahasa verbal
(lisan) dan bahasa nonverbal (tulisan, simbol, dan isyarat). Fungs bahasa dalam
beromunikasi adalah untuk mengirimkan pesan. Bila pesanitu dkirim dengan bahasa
verbal itu berarti kita mengirimkan pesan secara verbal. Apabila pesan kita
melalui bahasa nonverbal maka yang kita gunakan adalah bahasa-bahasa nonverbal.
Mengenai bahasa verbal, umunya kita tidak pernah merasa kesulitan menggunakan
kata-kata. Setiap hari kita berbicara, baik secara tatap muka maupun melalui
media. Kita semua merasa telah terlatih sejak bayi untuk berbicara. Sejak kecil
kita menggunakan kosakata dan maknanya dari memori kita. Mula-mula seorang bayi
belajar mengucapkan kata “ma-ma” dengan sangat berat, karena bahasa itu memiliki keterbatasan yang disebabkan karakteristiknya itu sendiri. Bahasa itu statis,realitas dan dinamis. Di samping keterbatasan bahasa disebabkan oleh pemakainya. Dalam memakai bahasa seseorang cenderung melakukan abstraksi yang kaku, identifikasi yang tidak layak,penilaian dengan hanya memakai dua nilai dan mengacaukan dengan dua rujukan. dan begitu dewasa dengan
cepat mengucapkan kata kata “sesdalopbang” (singkatan dari sekertaris
pengendalian operasional pembangunan).
Komunikasi Nonverbal
A. Definisi Nonverbal
- Frank E.X. Dance dan Carl E. Larson (1976) mendefinisikan komunikasi nonverbal sebagai stimulus yang pengertiannya tidak ditentukan oleh makna isi simboliknya.Contohnya mengedipkan mata makna dari tindakan itu tidak tergantung dari makna isi gerakan melainkan pada interpretasi dari orang yang mengamati perilaku tersebut.
- Judee K. Burgoon dan THomas J. Saine (1978) berpendapat bahwa komunikasi nonverbal merupakan tindakan manusia yang disengaja yang dikirimkan dan diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi adanya umpan balik dari yang menerimanya.
- Hikson dan Stack(189) Stimulis tertentu dari perilaku nonverbal diatur norma yang dihasilkan oleh interaksi manusia.
Sehingga definisi umum nonverbal ialah pesan yang diekspresikan secara sengaja atau tidak sengaja melalui gerakan, tindakan maupun perilaku ataupun surara atau vokal yang berbeda dari penggunaan kata dalam bahasa.
Perbedaan Komunikasi Verbal dan Nonverbal:
- dilihat dari maksud atau tujuan pesan
- dilihat dari perbuatan simbolik pesan
- dilihat dari mekanisme proses pesan didalam otak
- dilihat dari komunikasi nonverbal sebagai bentuk komunikasi
Jenis Komunikasi Nonverbal
- komunikasi tubuh yaitu gesture atau isyarat, ekspresi wajah, gerakan mata dan sentuhan.
- komunikasi ruang
- komunikasi diam
- paralanguage
- Komunikasi Temporal atau waktu
Fungsi Komunikasi Nonverbal
Menurut Paul Ekman (1965) sebagai berikut:
- Repetisi atau pengulangan
- Kontradiksi atau perlawanan
- Subtitusi atau pegganti
- Komplemen atau pekengkap
- Regulasi atau pengatur
- Aksentuasi atau penekanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar